Endang Yosfika Utami

Senin, 09 Januari 2017

Cara Mengembangkan Bisnis di Dunia Maya

1. Memutuskan untuk memulai sebuah aktivitas baru biasanya terjadi karena adanya suatu ide, baik hasil permenungan individual maupun kelompok (Indrajit, 2000).
Ide ini kemudian berkembang menjadi sebuah niat untuk melakukan sebuah proses penciptaan produk atau jasa yang siap ditawarkan kepada masyarakat (bisnis).
Secara informal, pada tahap awal ini ada baiknya kelayakan ide tersebut diuji melalui beragam cara seperti  melalui diskusi, berbagi pengalaman, analisa studi kasus, benchmarking, dan lain sebagainya.
Ide yang buruk akan gugur dengan sendirinya karena kurangnya dukungan, sementara ide yang dianggap layak untuk ditindaklanjuti, akan berkembang secara natural (Rayport, 1994).

2. Menentukan target bisnis yang ingin dicapai.
Yang dimaksud dengan target bisnis di sini adalah obyektif - biasanya dalam bentuk target kekayaan finansial (wealth) - yang ingin dicapai dalam jangka waktu tertentu.
Visi dan misi bisnis yang di dalam alam ekonomi konvensional menjadi kerangka utama dalam menentukan obyektif usaha biasanya akan terlebur di dalam target ini.
Harap diperhatikan bahwa tidak sedikit dari mereka yang terjun ke dunia maya adalah untuk mencari keuntungan sebanyak-banyaknya dalam waktu singkat (hit-and-run) sehingga terkadang bagi mereka, visi dan misi bisnis menjadi tidak relevan untuk jangka waktu pendek tersebut.

3. Menentukan model bisnis yang sesuai dan “workable” agar obyektif yang telah ditentukan tersebut dapat tercapai (Rayport, 1995).
Tahapan ini sangatlah penting mengingat model bisnis merupakan segalanya bagi kelangsungan hidup perusahaan.
Menyangkut permasalahan bisnis model ini adalah penentuan proses rantai nilai (virtual value chain), jenis produk dan jasa yang ditawarkan, target market dan konsumen, dan tentu saja yang terpenting adalah bagaimana profit atau keuntungan bisnis dapat dicapai (revenue generator).


4. Langkah Pencarian Sumber Daya 
Setelah yakin dengan kehandalan model bisnis yang ada, barulah langkah selanjutnya menentukan sumber daya-sumber daya yang dibutuhkan serta mencarinya. Paling tidak ada tiga sumber daya inti, yaitu finansial, manusia, dan teknologi.

      Sumber Daya Teknologi


Pilihannya cukup luas karena secara prinsip infrastruktur dan aplikasi yang dibutuhkan dapat diperoleh dari belahan bumi mana saja (Indrajit, 2000). Secara prinsip tentu saja infrastruktur teknologi informasi yang akan dipilih adalah yang lebih murah, lebih baik, dan lebih cepat (cheaper, better, and faster).
Tidak sedikit dari mereka yang memilih untuk melakukan “hosting” aplikasinya atau memilih pusat pengolahan teknologinya di luar negeri karena buruknya kualitas teknologi dan pelayanan yang ada di tanah air, belum lagi karena faktor biaya yang relatif cukup tinggi dibandingkan dengan di Amerika atau di Singapura misalnya. 

    Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia yang sesuai dengan kebutuhan, karena dibutuhkan kompetensi dan keahlian yang cukup unik, dimana sebagian dari karakteristiknya tidak diajarkan semasa sekolah atau menuntut ilmu di perguruan tinggi.
Selain mengerti mengenai karakteristik berbisnis di dunia maya, mereka haruslah orang-orang yang kreatif, senang bekerja keras, masih relatif muda dan agresif, berani menghadapi tantangan, cepat belajar, tidak takut menghadapi resiko, dan yang paling penting adalah memiliki kemampuan intelektual yang memadai.
Secara prinsip yang menjadi kunci di sini bukanlah pegawai, melainkan lebih berfungsi sebagai mitra usaha (partner) karena sifat keberadaannya untuk membangun bisnis secara bersama-sama.

      Sumber Daya Financial

Sumber finansial sangat sulit kalau tidak dapat dikatakan mustahil jika ingin didapatkan dari bank. Karena selain industri perbankan dalam keadaan terpuruk, di dalam dunia maya tidak dikenal keberadaan aset fisik sebagai kolateral, yang ada adalah aset digital.
Mencari pinjaman uang dalam bentuk ekuitas juga cukup sulit karena belum terujinya bisnis model yang ditawarkan merupakan resiko yang dianggap besar bagi pemilik dana.
Pada akhirnya modal venture (ventura capital) merupakan sumber dana utama yang diharapkan dapat membiayai ide bisnis yang ada.

Tantangan tersulit adalah meyakinkan mereka sehingga yang bersangkutan setuju untuk memodali bisnis yang direncanakan.
Tentu saja setiap pemberi modal memiliki karakteristik yang berbeda, mulai dari yang konvensional (dimana mereka membutuhkan dokumen “business plan” yang jelas) sampai dengan yang hanya bermodal percaya saja.
Strategi investasi pun merupakan permasalahan tersendiri mengingat bisnis di dunia maya biasanya membutuhkan injeksi dana yang tidak hanya sekali.
Rencana “exit strategy” juga merupakan hal yang biasanya mereka tanyakan untuk melihat seberapa bernilai keuntungan bisnis yang ditawarkan. 


    Memulai Bisnis
Setelah seluruh sumber daya dan “panggung pertunjukan” selesai dipersiapkan, barulah dirumuskan strategi peluncuran dan pemasaran situs baru kepada masyarakat.  Tentu saja skenario yang dikembangkan harus sesuai dengan obyektif dan model bisnis yang ada agar efektif dan efisien.

   Mengembangkan Bisnis
Memulai dan mengembangkan bisnis merupakan dua hal yang sangat berbeda di dunia maya. Secara prinsip dikatakan bahwa sejauh perusahaan memiliki sumber daya yang dibutuhkan setiap hari untuk menciptakan produk dan jasanya kepada pelanggan, maka pada saat itu pula bisnis tetap hidup. Dengan kata lain, sejauh cash flow perusahaan tetap positif, infrastruktur tersedia, serta manajemen dan staf pengelola tetap eksis, maka bisnis akan tetap berjalan.
Tentu saja perusahaan tidak dapat hanya bergantung pada penyuntik dana semata karena pada akhirnya yang bersangkutan menuntut pula tercapainya target profit pada jangka waktu tertentu. Dengan kata lain, sumber-sumber pendapatan (revenue sources and generators) harus benar-benar didefinisikan dan dikelola dengan baik untuk target jangka menengah dan panjang..
Amir Hartman dalam bukunya “Net Ready” mengatakan bahwa kunci perkembangan bisnis internet ditentukan oleh 4 (empat) pilar utama yaitu leadership, governance, competencies dan technology.




     
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar